Keindahan Tercipta Dari Perjuangan

Panas-panas Tai Ayam


Tai Manu
Tai Manu, tak bermaksud jorok, hahhah…

 

Pella-pella tai manu’ adalah Istilah atau semcam frase atau mungkin juga kata mutiara yang dikenal ditanah bugis sana, Sulawesi Selatan, yang kalau diartikan ke dalam bahasa Indonesia menjadi Panas-panas tai ayam. Saya juga masih kurang tau secara pasti, adakah ungkapan itu dalam bahasa indonesia ataupun dalam bahasa daerah lainnya. Saya cuma tahu kalau ungkapan itu berasal dari suku saya sendiri, suku bugis.

Mungkin ada yang bertanya, apa sih maksud dari istilah itu??? Sederhana saja sebenarnya, ungkapan itu tidak jatuh jauh dari pohonnya,,, hahahha…(pake pepatah lagi, tpi — mudah-mudahan– ga merusak). Dilihat dari kata-kata yang menyusunnya (belajar bahasa indonesia Mode= ON :D), ada kata panas(dua kali), tai dan ayam. Coba kita hubungkan, Panas-panas tai ayam, (hahahha, mulai menggaring)…

Maksud dari Istilah itu adalah selayaknya panas tai ayam. Ada yang tau ga gimana panasnya tai ayam??? Kalau belum tau cobain deh, dipegang tuh tai ayam. Pasti ga tahan, hahhaha…. bukan karena panasnya tapi karena baunya, wkwkwkwk… :D. Tpi klo ga mau dicoba, biar sya bri tau klo panas tai ayam itu rasanya panas (hahaha, garing ke-2).

Udah, kali ini seirus, piss…. Panasnya tai ayam itu cuma terasa sesaat dan setelah beberapa saat akan menjadi dingin(suhunya berkuran). Kenapa??? Kalo ga tau baca aja buku fisika smp mengenai kalor, pasti tau. Klo tdk tau berarti Anda termasuk orang yang lupa dengan pelajaran SMP(ya iyalah, apakah ini kegaringan yg ke-3, hahahah)

Yups, panasnya cuma sesaat. Ini dihubungkan dengan semangat kita yang pada awalnya sangat semangat berapi-api dan setelah beberapa saat semangat itu hilang. Contoh soal, Biasanya Pertama kali masuk kuliah, Semester ke-1, Pertemuan ke-1, Mata kuliah ke-1 dan ke-1 yg lainnya, semangat kita masih dalam kondisi full. Coba deh bandingkan Semester akhir atau mungkin pertemuan terakhir dalam satu semester atau mungkin juga mata kuliah terakhir dalam satu semester, tak jarang kita mendapati semangat itu berkurang bahkan habis(kecuali yg terobsesi nilai UAS tinggi gara2 UTS nilainya jelek, hahaha..)

Jika dihubungkan dengan Iman, Iman pun terkadang naik terkdang juga turun. Seperti yg disabdakan RasuLuLLah SaLLaLLaahu ‘alayhi Wasallam:

“Al-Iymaanu Yaziydu Wa YanQush, Yaziydu biththo’aat Wa yanqushu bilma’shiyat”.

“Iman itu bertambah dan berkurang, Bertambah karena ketaatan dan berkurang karena maksiat” (maaf lupa periwayatnya)

Yups, begitulah iman, tapi jangan ada yg ngebayangin klo iman itu tai ayam yg disimpan diatas kompor yg kLo apinya gede artinya imannya naik karena tai ayamnya panas, dan kLo apinya mengecil imannya pun turun karena tai ayamnya mendingin, hahhaah…

Maaf, ini ga ada hubungannya sma sekali. Antara tai ayam dan iman. hhehehe…

Sebenarnya yg mau saya sampaikan adalah bawha kita jangan bersikap seperti pella-pella tai manu’. Kita harus senantiasa mempertahankan sikap kita, semangat kita, iman kita, dan semua hal dalam diri kita yg bersifat positif. Bahkan sangat bagus jika kita terus berupaya meningkatkannya. Sya teringat hadits Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wasallam yg penjelasannya sbb:

  1. Jika hari ini kita lebih baik dari hari kemarin berarti kita beruntung,
  2. Jika hari ini kita sama dengan hari kemarin berarti kita merugi, dan
  3. Jika hari ini kita lebih buruk dari kemarin berarti kita celaka.

Semoga kita termasuk orang-orang yang beruntung dan terhindar dari kerugian apalagi celaka. Aaaamiyn…

Dan saya pun berharap dengan menulis artikel atau tulisan ini disaat sya baru bangkit lagi mengupdate blog sya ini, mudah2an sya mengupdate blog sya ini tidak pella-pella tai manu” :D, Aaaaaamiyn…

——————————————————————

Pelajaran menulis sya hari ini,

  1. Lebih bebas berkata2 walaupun banyak yg tidak baku, mdh2an mengerti maksdunya…
  2. tdk apa2 judulnya tdk menjual, yg pnting unik,,, hehheeh…
  3. terlalu banyak kegaringan,,, hehehe…
  4. Jangan pella-pella tai manudalam menulis ataupun mengupdate blog, 😀

Comments on: "Panas-panas Tai Ayam" (7)

  1. sepertinya saya kena pada nomor 4 paling bawah dalam update blog heheheee
    salam sukses aja sob….

  2. khawarizmi said:

    syukron atas jawabannya akh

    begini, untuk pertanyaan yg pertama itu sebenernya saya hanya bingung dengan kasus nyata yg sering terlihat. Kebetulan saya adalah mahasiswa, jadi kasih contohnya yg berbau akademis yah..

    Misalkan : Si A adalah seorang yang taat beribadah (rajin sholat wajib dan sunnah, tadarus, puasa sunnah, dll). Namun, ketika mengerjakan tugas kuliah dan ujian seperti menanggalkan imannya (mencontek, plagiat, dll).
    Tidak hanya itu, diapun sering ingkar janji dan melalaikan tanggung jawabnya. Berjanji untuk datang pada jam tertentu ternyata terlambat atau bahkan tidak datang. dll (panjang ini mah dah kayak cerpen aja), yah kira2 gitu akh 😀

    Jadi, maksud pertanyaan saya adalah : Apakah ada korelasi antara rajin ibadahnya seseorang dengan akhlaknya??

    Jazakallah akh, moga enteng jodoh dan cepet selesai TA-nya

    • Saya teringat dengan Firman ALLah, “Wa aqimish Sholah, Innash sholata tanhaa ‘aniL fahsyaai Wal munkar”, Dan dirikanlah sholat, Sesungguhnya sholat itu mencegah perbuatan keji dan kemungkaran (maaf, sya lupa surah dan ayat berapa, tpi ga’ hoax koq, pict nyusul)
      Dalam ayat tersebut disebutkan bahwa sholat itu mencegah perbuatan keji dan mungkar. Nah, berhubungan dengan pertanyaan, bagaimana kLo Si A rajin shoLat tapi ternyata dia tidak atau mungkin belum bisa meninggalkan atau tercegah dari perbuatan keji dan mungkar? Itu berarti Sholatnya perlu dipertanyakan. Sudah benarkah Sholat yang ia Laksanakan? Mulai dari bab niat sampai salam beserta wiridnya…
      Karena ada juga orang yang sholat tapi dia celaka bahkan neraka wail disediakan khusus untuk dirinya. kLo yg ini sya tau ayatnya hhehehe… soaLnya juz amma yg hampir kaum muslimin hapal, surah Al-Ma’un ayat 4. Wallahu ‘alam…
      Semoga kita termasuk dalam hambanya yang taat dan berusaha untuk melaksanakn ibadah sebaik mungkin sehinnga kita tidak termasuk orang yg mndustakan agama ketika kita mendirikan sholat. Aaamiyn…

  3. semangat terus bung fahmi.

    aris

  4. khawarizmi said:

    Assalammualaikum akh…
    Saya ingin menanyakan beberapa hal, yaitu :
    1. Adakah korelasi antara kesholehan akhirat (rajin beribadah) dengan kesholehan sosial (jujur, disiplin, tanggung jawab) ?
    2. Apa paratemeter naik turunnya iman seseorang ?

    Jazakumullah khair 😀

    • Wa’alaykumsalam
      1. Klo ditanyakan ada hubungannya atau tdk, langsung terjawab “ada” :), tpi kLo minta dijelasin, sya mau nanya duLu tentang kesholehan akhirat itu yg kayak gimana dan keshalihan sosial itu gimana? kLo kesholehan akhirat itu ada berarti kesholehan dunia juga kemungkinan dan seharusnya ada??? iya ga???
      seharusnya sya yg harus belajar dari Khawarizmi, karena sya blm tau dengan istilah yg khawarizmi sbutkan, 🙂 mohon penjelasnnya.

      2. Nah, KLo nomor 2 ini berhubungan dengan beberpa bagian dari artikel sya ini, dan itu pun sdh terjawab dalam artikel bahwa RasuLuLLah ShoLLaLLahu ‘Alayhi WassaLLam menyebutkan dalam sabdanya; iman itu naik jika Ketaatan meningkat dan iman itu turun kLo maksiat meningkat(ketaatan menurun) jadi berdasarkan hadits itu, parameternya adalah ketaatan. CMIIW

      Thanks ya dah berkunjung, dan maaf kLo sya kLihatan ga mengerti maksud dari pertanyaannya, toLong di koreksi atau diberi saran kLo ada yg kurang… Maksih 🙂

Leave a reply to khawarizmi Cancel reply