“Andaikata seorang wanita penduduk syurga memandang ke bumi, sungguh ia akan menerangi apa yang ada di antara keduanya, dan akan memenuhi keduanya dengan baunya. Dan sungguh kerudung yang ada di kepalanya lebih baik dari pada syurga dan isinya.” (H.R. Bukhari-Muslim)
Hari ini saya bingung mau berbagi apa di blog ku ini. Akhirnya nanya ke teman, dia mau artikel tentang apa? Spontan dia menjawab artikel tentang Semangat atau tentang cara buat bangkit dari gagalnya swtu proses, atau cara buat bisa memperjuangkan cita-cita kita. Saya pikir-pikir, ternyata berat juga tema yang direquest itu. Kayakna butuh beberapa bab untuk membuat artikel tentang itu atau mungkin juga butuh satu buku bahkan lebih untuk memenuhi request itu.
Karena terlalu ribet, saya berfikir sesuatu yang saya butuhkan saat ini. Dan akhirnya sesuatu itu muncul dibenak saya. Saya selalu kesal setiap bangun dari tidur beberapa hari terakhir ini. Soalnya ketika saya bangun ternyata saya adalah orang yang kalah, “The Looser”, kalah dari syaithan. Beberapa hari terakhir ini saya selalu meniatkan untuk bangun Sholat Tahajjud. Saya bangun –Alhamdulillah Allah membangunkan saya– di pertengahan malam(sekitar jam 2 atau 3-an) dan do’a bangun tidur pun terucap. Namun, tanpa terasa, beberapa saat setelah do’a itu terlantunkan, saya pun kembali menikmati aktivitas saya sebelumnya. Padahal Komunikasi secara akrab pada pertengahan malam Lebih nikmat dari tidur(jika kita menyadarinya).
Makanya saya teringat dengan buku yang saya beli waktu tingkat 1 kuliah(saya cek dibukunya tertulis 1 September 2006) berjudul “Bermunajat Dalam Keheningan”. Dan saya pun membuka Daftar Isi, mencari sesuatu yang saya butuhkan. Kemudain saya terfikir kLo saya harus tau manfaat apa yang saya bisa dapat ketika sholata Tahajjud, dengan harapan dengan manfaat itu saya bisa termotivsi untuk melaksanakannya. Dari sekian banyak manfaat yang ada, Mata saya langsung tertuju ke salah satu bab, Mendapatkan Bidadari. Ntah kenapa mata saya langsung tertuju ke bab itu. Mungkin karena faktor umur yang sudah mendesak untuk meminang bidadari dunia, hehhehe…
Ketika kata “Bidadari” disebutkan, sebagian dari kita mungkin membayangkan betapa “wah”-nya bidadari itu. Di hadits pun disebutkan betapa “wah”-nya bidadari itu seperti yang saya kutip di awal artikel ini. Dan ternyata, kita, manusia, bisa meminang bidadari itu tetapi maharnya tidak murah dan tidak sesulit yang dibayangkan jika kita memang mau ikhlas melakukannya. Maharnya adalah Sholat Tahajjud. Bayangkan saja ketika kita melakukan Sholat Tahajjud, kita(org yg memiliki istri) rela meninggalkan Bidadari Dunia kita dan kasur yang empuk untuk melaksanakn Sholat Tahajjud. Maka Allah akan memberikan balasan dengan banyaknya bidadari yg menjadi istrinya di Syurga.
Oleh karena itu, marilah kita berusaha semaksimal kemampuan kita untuk senantiasa berkomunikasi secara akrab dengan Sang Pencipta Yang Maha Mengatur Segalanya, Mengatur Seluruh CiptaanNya yang ada di bumi ataupun di langit. Agar Dia senantiasa memberikan Rahmat dan Ridhonya kepada kita dan tentu saja Lamaran kita kepada bidadari di syurga pun diterima Oleh-Nya. Aaaamiyn…
Judul : Bermunajat Dalam Keheningan
Diterjemahkan dari : Kayfa Natahamasu li Qiyamil Lail
Pengarang : Abu Al-Hamidy
Penerjemah : M. Agus Saifudin
Penerbit : Penerbit Hikmah
Cetakan : II, Juni 2006, Rajab 1427
Jumlah Halaman : 363 Halaman
ISBN: 979-3674-84-9
Comments on: "Mahar Pengantin Syurga" (4)
wah BUKU nya boleh di pinjem gak fais?? heheh, buku mu udah aku baca mau di balikin kemaren lupa.. ckckkc
iy, boLeh…
kapan karima ke salman?
nanti kLo karima ke salman sya bwain bukunya…
skaLian mau balikin buku karima yg sya pinjam… 🙂
Hahaha…. Sip, siph,… Tingkatkan postingannya…. Kayakna da yg lg mencari bidadari surga apa dunia nie???? Hehehe… Semangat… Semangat….^^ Mga tahajjudx g semata2 krna i2, tp jg untk mendptkan ridho-NYA…. Aaamiiinnn…. Istiqomah sllu n tetplah berkarya 🙂
AaaMiyn…
Makasih sdh berkunjung…
Sya Lgi mencari dua2-nya,
Bidadari Syurga atau pun dunia, 🙂