Keindahan Tercipta Dari Perjuangan

Pagi ini saya kagum dan terpukau pada perjuangan seorang pemuda yang diceritkan oleh salah satu dosen ITB, Pak Hermawan K. Dipojono (Ketua Departemen Fisika Teknik ITB dan Ketua YPM Salman waktu itu), yang dituliskan ulang oleh Warastuti. Perjuangan yang berawal dari mimpi. Dan saya pun berharap bisa bermimpi dan berjuang setidaknya seperti perjuangan beliau.

Hermawan K. Dipojono

Hermawan K. Dipojono

“Saya mendapat cerita ini ketika berkunjung ke Jepang. Ceritanya begini… Ada seorang alumni ITB yang baru saja mendapat penghargaan prestisius di Jepang. Dari seluruh universitas dan seantero Jepang penghargaan tersebut hanya diberikan pada sembilan orang. Dia salah satunya. Dia juga peraih gelar summa cum laude dari Osaka University. Orang akan menyangka jalan hidupnya memang sudah mulus sejak ia muda, padahal tidak demikian.

Ia lulus dari ITB, meraih gelar sarjana dengan IPK 2,2. Sebagai wujud pertobatannya, ia rela bekerja apa saja. Pekerjaan yang ia lakoni ialah memandori buruh-buruh bangunan. Ia hidup prihatin dan kerja sangat keras, namun takdir menuliskan bahwa perusahaan tempat ia bekerja harus gulung tikar. Dengan bekal uang tabungan yang ia kumpulkan, ia memberanikan diri menulis surat pada kedutaan Jepang. Ia berbohong dengan mengatakan bahwa dirinya anak orang terpandang di negeri ini. Ia juga mengatakan bahwa dirinya mahir berbahasa Jepang dan berniat bekerja di sana. Padahal tak satu bentuk hiragana pun ia tahu. Tak dinyana, surat tersebut bersambut. Ia dibiayai untuk pergi ke Jepang.

Sesampainya di sana, ia berterus terang bahwa ia tidak dapat bicara bahasa Jepang sepatah kata pun! Namun ia memohon dan bertekad habis-habisan untuk bekerja apa saja dan menggunakan penghasilannya untuk belajar bahasa Jepang. Akhirnya, setelah lima tahun bekerja keras dan belajar, suatu siang ia berdiri terpukau di depan bangunan sebuah universitas ternama di dunia: Osaka University. Dengan percaya diri dan mental tahan banting yang sangat tinggi ia menghadap pada salah seorang professor yang telah lama ia ikuti sepak terjangnya. Ia mengutarakan keinginannya menjadi mahasiswa Sang Profesor. Tahukah Anda apa jawaban Sang Profesor? “Saya suka garis wajah Anda!!! Garis wajah Anda menyiratkan bahwa Anda seorang pekerja keras! Baik, saya terima Anda menjadi mahasiswa saya!””

Setelah selesai menceritakan kedua cerita tersebut, Pak Hermawan menuturkan kalimat yang membuat saya berkaca-kaca waktu itu…

“Keterbatasan dan kekurangan tidak akan mampu menghalangi anak manusia dalam mewujudkan mimpi-mimpinya”

Kisah itu mengingatkan saya tentang teori atau lebih tepatnya filosofi yang dijabarkan oleh Yohanes Surya dalam bukunya berjudul Mestakung. P YS menganjurkan kita menerapkan filosofi ini ketika mencita-citakan sesuatu. Ketika kita berupaya dengan sangat keras, maka secara alami segala hal di sekitar kita akan mulai mendukung kita. Seperti ada keberuntungan yang terus menerus datang untuk melapangkan jalan kita. Menurut P YS, ini bukanlah keberuntungan, Mestakung adalah hal yang alami. Saya menggarisbawahi beberapa kata; secara alami, Seperti ada keberuntungan dan hal yang alami, tak lain itu adalah kehendak-Nya, Maha Pemberi, Maha Pengatur Yang setiap saat memperhatikan hamba-hamba-Nya yang tulus ikhlas dan selalu berharap kepada-Nya

P YS memberi kunci sederhana bagi kita dalam menerapkan Mestakung, yaitu: KriLangKung. Singkatan yang juga aneh… Krilangkung = Kritis, Melangkah, Tekun. Untuk mendapatkan Mestakung ada tiga langkah yang harus dilakukan:

  1. Kritis.Tempatkan diri kita pada kondisi kritis. Maksudnya adalah: tidak ada pilihan selain berhasil. Pengalaman dari penggalan kisah di atas menyiratkan hal ini. Dimana Pemuda itu menempatkan dirinya pada kondisi kritis, berangkat ke Jepang walaupun tanpa persiapan yang memadai, didahului dengan kebohongan dan bisa dibilang nekat
  2. Langkah.Melangkah meskipun hanya setapak. Tiap langkah menuju cita-cita adalah berarti. Karena itu kita harus melangkah.
  3. Tekun. Kita harus yakin dalam melangkah. Hambatan dan kegagalan kemungkinan besar akan kita temui. Namun kita harus selalu persistent

Semoga bisa menjadi kisah inspiratif buat kita sehingga menggugah kita untuk berbuat lebih baik lagi. Mengajarkan kita untuk mulai bermimpi dan mengingat kembali mimpi kita yang telah lama terkubur. Mendidik kita untuk terus berjuang untuk menggapai mimpi itu walaupun dibatasi oleh barbagai keterbatasan dan kekurangan. Seperti kutipan yang diungkapkan oleh Pak Hermawan:

“Keterbatasan dan kekurangan tidak akan mampu menghalangi anak manusia dalam mewujudkan mimpi-mimpinya”

Comments on: "Mimpi, Tak Terhalang oleh Keterbatasan" (4)

  1. benar2 inspiratis,,,nice one gang!

  2. I Like this.
    sebelumnya,
    ijin copas ya. Trimakasih

    • Yups,,,
      siLakan aja, untuk kebaikan gapapa, asaL jangan di komersiLkan…
      kLo di komersiLkan bagi2 juga fee-nya sma sya, 😀 😀 😀

Leave a comment